KEMAJUAN
TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN SEKITAR
Kebutuhan manusia tidak akan ada batasnya
karena ketika suatu kebutuhan sudah terpenuhi muncul kebutuhan lain yang harus
dipenuhi. Maka dari itu, manusia tidak pernah berhenti untuk menciptakan suatu
penemuan baru yang bisa memuaskan kebutuhan manusia tersebut. Selain itu, kehidupan
manusia
juga tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan
alam maupun lingkungan sosial.
Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum,
menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber
daya alam seperti tanah,
air, energi surya,
mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga
dapat berarti segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan
terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik
adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban,
cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa
seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan
bakteri).
Dewasa
ini, kemajuan teknologi sudah berkembang dengan sangat pesat. Teknologi memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah
pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia
menyelesaikan masalahnya. Teknologi sebenarnya adalah cara dan usaha untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia. Teknologi adalah alat bantu manusia untuk
mengolah alam, mempermudah kegiatan dan lain sebagainya yang terkait dengan
kebutuhan manusia. Sebagai aktivitas manusia, teknologi
mulai sebelum sains
dan teknik.
Teknologi dibuat atas dasar Ilmu Pengetahuan dengan tujuan untuk mempermudah
pekerjaan manusia. Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat
yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan.
Meskipun demikian, penemuan yang sangat lama seperti roda juga disebut sebuah
teknologi.
Teknologi
dan lingkungan adalah dua hal yang sangat berkaitan. Bahkan seringkali
pembangunan di bidang teknologi dibenturkan dengan kerusakan lingkungan,
sehingga terkadang seolah-olah terjadi dua kutub, kutub yang pertama teknologi
yang terkesan tak peduli lingkungan dan kutub kedua pecinta lingkungan yang
sinis terhadap kemajuan dan aplikasi teknologi.
Manusia adalah mahluk sosial yang
juga dikategorikan sebagai homi faber atau makhluk pekerja. Manusia,
dari masa ke masa dan di manapun berada akan berusaha meningkatkan
kesejahteraan hidupnya.
Dalam perkembangannya, manusia akan
menggunakan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, salah satunya adalah
dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, baik sumber daya alam yang dapat
diperbarui maupun sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
Seiring dengan meningkatnya
kebutuhan hidup dan peningkatan jumlah manusia, maka sumber daya alam pun
semakin banyak dibutuhkan. Dengan begitu manusia pun semakin melakukan
peningkatan dalam usaha produksi terhadap kebutuhan barang. Tak jarang usaha
peningkatan produksi dilakukan dengan cara eksploitasi terhadap sumber daya
alam. Hal ini semakin terlihat jelas setelah revolusi industri di Prancis yang
menghasilkan mesin-mesin yang menggantikan tenaga manusia yang membuat
eksploitasi terhadap alam semakin mudah dilakukan.
Melihat
fenomena ini timbul kecemasan dari sekelompok orang yang mengatakan bahwa
pertumbuhan penduduk, kebutuhan manusia terhadap sumber daya alam dan kemajuan
teknologi tidak seimbang dengan ketersediaan sumber daya alam. Selain itu, hal
tersebut dianggap bisa menimbulkan kelas baru dalam masyarakat, yaitu munculnya
masyarakat kapitalis yang selalu berusaha memperkaya diri sekalipun dengan cara
eksploitasi alam untuk menekan kelas dibawahnya.
Dalam
kenyataannya, manusia terus melakukan penelitian untuk menghasilkan
penemuan-penemuan baru yang bisa membantu meringankan pekerjaan dan atau
memenuhi kebutuhan manusia.
Kemajuan
teknologi adalah salah satu aplikasinya yang dapat menjadikan kehidupan lebih
mudah dan menyenangkan, tapi dampak negatif kemajuan itu juga tidaklah sedikit.
Kendaraan misalnya, jika dahulu manusia harus menghabiskan waktu berhari- hari
untuk berpindah dari satu daerah ke daerah yang lain maka dengan kendaraan
sebagai aplikasi teknologi, perjalanan itu bisa ditempuh hanya dalam beberapa
jam saja atau bahkan lebih cepat dari itu. Tetapi di balik keuntungan itu
penggunaan kendaraan yang dari waktu ke waktu semakin banyak dan makin beragam
juga ternyata menimbulkan efek negatif seperti polusi udara yang menyebabkan
kerusakan lingkungan dan pemborosan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui.
Kerusakan alam dan pencemaran
lingkungan merupakan masalah serius yang dihadapi umat manusia di dunia dewasa
ini. Bahkan hal ini merupakan salah satu program yang harus segera diselesaikan
hingga tahun 2015 dalam Millenium Development Goals (MDGs).
Sesungguhnya pada awal 1960 an
masalah ini mulai mendapat perhatian. Kerusakan alam yang terjadi akibat tidak
dipedulikannya faktor lingkungan dalam pembangunan di berbagai bidang. Negara-
negara telah mendorong PBB untuk mengadakan konferensi Stockholm pada 1972
tentang Human and Environment, tetapi kesepakatan-kesepakatan yang
dicapai tidak dapat menjadi instrumen yang ampuh untuk mengendalikan nafsu
kapitalis yang merusak lingkungan.
Secara
ekologis, penemuan-penemuan teknologi mempunyai implikasi terhadap lingkungan.
Revolusi hijau tidaklah sekedar program pertanian melainkan sistem perubahan
melawan paradigma tredisional yang jelas-jelas tidak mempunyai dampak terhadap
kerusakan lingkungan, sekalipun ada, persentasenya sangat kecil.
Vanden Shiva dalam bukunya yang
berjudul Bebas dari Pembangunan menyatakan bahwa
kematian alam adalah bagian utama dari ancaman atas kelangsungan hidup. Bumi
kita sudah mendekati ajalnya. Hutan, air, tanah, dan udara menuju kematian.
Hutan-hutan tropik yang berfungsi sebagai pencipta iklim dunia, tempat asal
mula kekayaan vegetasi di dunia telah dirusak, ditebang, dibakar dan
ditenggelamkan.
Pada tahun 1950 hampir 100 juta
hektar ditebang. Menjelang tahun 1975 angka ini bahkan naik menjadi dua kali
lipatnya. Di Indonesia, dari informasi berita disebutkan hutan yang ditebang
sebanyak 300 kali lapangan bola per satu jamnya.
Seperti kita ketahui, hutan mempunya
fungsi yang vital dalam menjamin kelangsungan hidup, misalnya hutan dapat
menyimpan atau menampung air hujan untuk konsumsi air bersih dan dapat mencegah
bencana seperti banjir, longsor, dan lain sebagainya.
Seandainya
kemajuan teknologi hanya mengutamakan kecanggihannya tanpa mempertimbangkan
dampak negatifnya bagi kehidupan maka sesungguhnya kehadirannya bukanlah
kemajuan tapi justru sebuah kemunduran. Teknologi yang merugikan bagi
lingkungan adalah sebuah belati yang menikam dari belakang.
Tampaknya
antara efek positif dan negatif dari aplikasi teknologi seperti dua sisi mata
uang yang tak terpisahkan. Disinilah kecerdasan akal dan jiwa manusia teruji.
Kecerdasan akal membuat manusia berupaya keras untuk meminimalisir dampak
negatif teknologi sampai taraf yang tidak membahayakan atau dapat diterima
sistem alami yang berlaku pada manusia ataupun alam.
Mulailah kita melihat negara-negara maju
mengkampanyekan tentang pentingnya aspek lingkungan sehingga Kehadiran
teknologi ramah lingkungan adalah solusi bagi kehidupan berkesinambungan yang
dapat dipertanggungjawabkan, kebutuhan akan hal itu adalah mutlak. Jika tidak,
maka hal itu akan menjadi beban berat bagi generasi berikutnya dimana mereka
akan mewarisi sampah polusi dan segudang masalah lingkungan yang mempengaruhi
kehidupan paling dasar. Maka dari itu, di negara-negara maju mulai kita lihat
tanda recycle pada kemasan suatu produk yang menandakan kemasan itu bisa di
daur ulang, sehingga tanpa mencantumkan tanda itu maka produk itu tidak akan
laku di pasaran.
Tetapi
terkadang kita dibuat kecewa di balik rasa peduli mereka terhadap lingkungan,
tidak jarang itu hanya menjadi strategi bisnis untuk memenangkan produknya di
pasaran, kita juga kecewa mengapa mereka tidak menerapkan kepedulian lingkungan
di negara-negara di mana perusahaan-perusahaan mereka beroperasi. Setelah puas
mengeruk kekayaan alam suatu negara dan merusak alamnya lalu mereka pergi
seolah tidak ada sedikitpun kesalahan yang mereka perbuat. Mereka memilih
teknologi yang terbaik dan sangat ramah lingkungan tetapi disisi lain
menyarankan dan mendukung aplikasi teknologi yang sudah mereka tinggalkan
karena efek negatifnya kepada suatu negara yang memang memiliki tingkat
penguasaan teknologi di bawah mereka.
Sudah seharusnya kita sebagai mahluk bumi
untuk melestarikan bumi ini dan mencegahnya dari kerusakan yang lebih parah.
pelestraian lingkungan sudah mulai digalakan oleh beberapa orang bahkan negara.
Upaya pelestarian lingkungan hidup adalah upaya pelestarian komponen-komponen
lingkungan hidup beserta fungsi yang melekat dan interaksi yang terjadi
diantara komponen tersebut. Adanya perbedaan fungsi antara komponen dan
pemanfaatan dalam pembangunan, maka pelestarian tidak dipahami sebagai
pemanfaatan yang dibatasi. Namun pelestarian hendaknya dipahami sebagai
pemanfaatan yang memperhatikan fungsi masing-masing komponen dan interaksi
antar komponen lingkungan hidup dan pada akhirnya, diharapkan pelestarian
lingkungan hidup akan memberikan jaminan eksistensi masing-masing komponen
lingkungan hidup. Dengan adanya jaminan eksistensi, lingkungan hidup yang
lestari dapat diwujudkan.
Upaya pelestarian lingkungan hidup yang
telah dilakukan oleh banyak pihak selama ini menunjukan banyak keberhasilan dan
tidak sedikit yang mengalami hambatan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai
dalam masing-masing aspek. Upaya-upaya tersebut lebih terlihat sebagai gerakan
yang berdiri sendiri di masing-masing lokasi, kasus dan aspek lingkungan yang
dihadapi. Selain itu, upaya pelestarian yang telah dilaksanakan kurang
dirasakan manfaat /kegunaannya baik secara jangka menengah maupun jangka
panjang.
Seruan demi seruan telah dilantangkan dan
diulang setiap tahunnya oleh para pecinta alam dan pihak lainnya. Namun perlu
diakui masih banyak kekurangan yang mengakibatkan tidak terwujudnya tujuan yang
hendak dicapai, yaitu bentuk upaya pelestarian yang dilakukan masih bersifat
sporadis dan tidak terintegrasi dengan bagian-bagian lainnya. Inilah titik
lemah dari seruan yang dikumandangkan oleh para pecinta alam, atau dengan kata
lain upaya tersebut tidak lebih dari gerakan moral semata.
Di
sinilah terbukti bahwa kecerdasan akal saja tidak akan pernah cukup tanpa
disertai kecerdasan jiwa. Kecerdasan jiwa akan mengontrol manusia untuk tetap
memelihara sifat-sifat kemanusiaannya sehingga tidak terjadi penyimpangan
menjadi sifat binatang yang menyebabkannya tega memangsa sesama dan lebih
mementingkan kepentingan pribadi. Kata kunci tetap terletak pada manusia sedang
teknologi hanyalah alat yang dikendalikan oleh manusia. Aplikasi teknologi akan
sangat merugikan dan menimbulkan kerusakan yang dahsyat ketika dikuasasi oleh
orang-orang yang cerdas akalnya tetapi bodoh jiwanya. Oleh karena itu kebutuhan
akan orang-orang yang cerdas akal dan jiwanya sangat besar sehingga mampu
mendominasi dan memberikan manfaat yang optimal dari aplikasi teknologi tidak
hanya bagi manusia tetapi lingkungan dan alam secara keseluruhan.
DAFTAR RUJUKAN
Hii ka.. saya mahasiswa universitas Galuh Ciamis, saya asli orang Majalengka salam kenal.
BalasHapusIjin copas kak. Buat tugas
BalasHapusizin cpas kk,buat tugas
BalasHapus